JAKARTATERKINI.ID - Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menganggap penting merealisasikan program "Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes" agar tenaga kesehatan dapat memantau dan mendampingi setiap ibu hamil, sehingga upaya pencegahan stunting dapat berjalan secara optimal.

"Program Ganjar-Mahfud Satu Desa Satu Faskes Satu Nakes dapat optimal untuk menurunkan angka stunting," ujar Ganjar saat berdialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada hari Kamis.

Dalam pertemuan tersebut, Warsini, seorang kader pos pelayanan terpadu (posyandu), turut memberikan masukan mengenai beberapa cara pencegahan stunting. Ganjar pun ditanya terkait langkah-langkah untuk menurunkan angka stunting jika terpilih sebagai presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti tidak menikah terlalu muda dan juga tidak terlalu tua. Jika menikah tidak terlalu muda, Insya Allah, anaknya lebih sehat. Kami juga mendorong pemeriksaan kesehatan rutin bagi pasangan suami istri, termasuk ke posyandu," ungkapnya.

Ganjar dan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. juga mengusulkan program di mana setiap desa harus memiliki fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan (nakes), sehingga pemeriksaan kehamilan dapat lebih efektif dengan dukungan dari kader posyandu.

"Penting untuk memastikan gizi ibu hamil dan bayi yang baru lahir. Ini adalah langkah pertama dalam pencegahan stunting. Jika bayi lahir sehat, maka pemberian ASI eksklusif dapat dilakukan," tambah Ganjar.

Sebagai informasi tambahan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, dengan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. mendapat nomor urut 3. Masa kampanye berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dan pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024.