JT - Tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali mencatat penemuan spesies baru Cecak Jarilengkung (Genus Cyrtodactylus) dari Jawa Timur. Spesies ini diberi nama Cyrtodactylus pecelmadiun sebagai bagian dari upaya mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto, mengungkapkan bahwa spesies ini ditemukan di lingkungan urban, seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun di permukiman desa.
Baca juga : PP Muhammadiyah: Harkitnas Momentum Tegaknya Kedaulatan Indonesia
"Cyrtodactylus pecelmadiun cenderung sebagai spesies generalis dalam hal habitat, ditemukan tidak lebih dari 40 cm di atas permukaan tanah dan dekat dengan aktivitas manusia," ujar Awal dalam keterangannya.
Secara morfologi, cecak ini memiliki warna dasar cokelat kehitaman. Jantan dewasa memiliki panjang tubuh (Snout-Vent Length/SVL) hingga 67,2 mm, sementara betina mencapai 59,0 mm. Ciri khas lainnya meliputi 18–20 baris tuberkular dorsal yang tidak teratur, 26–28 baris tuberkular antara ketiak dan selangkangan, serta 28–34 baris sisik perut.
Pada individu jantan, terdapat ceruk precloacal dengan 32–37 pori precloacofemoral, sedangkan bagian subkaudalnya tidak memiliki sisik lebar.
Baca juga : Kejaksaan Agung Tangkap 138 Buron Selama 2023, Termasuk 79 Kasus Korupsi
Secara filogenetik, Cyrtodactylus pecelmadiun berkerabat dekat dengan C. petani, dengan jarak genetik 0,1–1,6 persen. Spesies ini menjadi bukti kedua keberadaan grup darmandvillei di Jawa setelah Cyrtodactylus petani, yang melimpah di kawasan Sunda Kecil.
Penemuan ini semakin menegaskan bahwa Cyrtodactylus di Jawa terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu grup darmandvillei dan marmoratus, yang keduanya merupakan kompleks spesies. Kondisi ini mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi (hidden diversity) dari Cyrtodactylus di Jawa.