JT – Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mencatat peningkatan signifikan dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza selama gencatan senjata.
Hal itu diungkapkan Direktur Komunikasi UNRWA, Juliette Touma, dalam wawancara dengan RIA Novosti.
Baca juga : Sekjen PBB Kecam Serangan Udara Israel di Sekolah Gaza, Tewaskan 100 Orang
Gencatan senjata di Jalur Gaza dimulai pada 19 Januari 2025 setelah kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk melakukan pertukaran tawanan. Kesepakatan ini mendapat dukungan dari Qatar, Mesir, dan AS, yang telah mendirikan pusat koordinasi di Kairo.
"Kami mencatat kenaikan besar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan dibandingkan sebelum gencatan senjata. Jadi, tentu saja ada peningkatan," ujar Touma, seraya berharap agar bantuan terus mengalir ke Gaza.
Menurut UNRWA, saat ini sekitar 500 hingga 600 truk membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza setiap hari, jauh lebih banyak dibandingkan sebelum gencatan senjata yang hanya sekitar 50 truk per hari.
Baca juga : Warga Yerusalem Timur Tak Rasakan Kebahagiaan Idul Adha Akibat Perang
Touma menekankan bahwa tantangan saat ini adalah menjaga jumlah truk bantuan tetap tinggi dan memastikan pasokan barang komersial mulai masuk ke wilayah tersebut.
Gencatan senjata ini diharapkan dapat mempercepat distribusi bantuan bagi warga Gaza yang terdampak konflik. * * *