JT - Pada hari terakhir pendaftaran pemilihan presiden Iran, mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad termasuk di antara nama-nama terkenal yang mengajukan pencalonan diri.
Ahmadinejad, yang menjabat sebagai presiden negara itu selama dua periode empat tahun berturut-turut antara 2005 dan 2013, datang ke markas besar pemilu di Teheran pada Minggu pagi (2/6), dikawal oleh beberapa asistennya.
Baca juga : Inggris Desak Iran untuk Gunakan Pengaruhnya demi Menghentikan Houthi di Laut Merah
Politikus konservatif garis keras itu, yang tidak lagi disegani para pemimpin negara setelah meninggalkan jabatannya, tidak memiliki aktivitas politik yang signifikan sejak 2013.
Dia didiskualifikasi oleh Dewan Konstitusi, badan penyeleksi tertinggi dalam pemilihan presiden, pada 2017 dan 2021. Pada 2017, Hassan Rouhani terpilih kembali sebagai presiden, dan Ebrahim Raisi terpilih pada 2021.
Pemilu presiden lebih awal dijadwalkan akan diadakan pada 28 Juni menyusul kematian Raisi dalam kecelakaan helikopter di wilayah Iran Barat laut pada 19 Mei.
Baca juga : Putin: Situasi Timteng Sulit, Penderitaan Rakyat Palestina Harus Diakhiri
Senin adalah hari terakhir pendaftaran, setelah itu Dewan Konstitusi akan memeriksa para kandidat dan merilis daftar kandidat yang memenuhi syarat pada 11 Juni.
Kandidat yang memenuhi syarat akan memiliki waktu dua pekan untuk berkampanye sebelum pemungutan suara pada 28 Juni.