JAKARTATERKINI.ID - Badan PBB untuk Urusan Anak-anak (UNICEF) melaporkan bahwa Gaza Selatan saat ini mengalami "pengeboman terparah" sejak agresi Israel pada 7 Oktober.
Juru bicara UNICEF, James Elder, menyatakan keprihatinan atas jumlah korban anak-anak yang terus meningkat.
Baca juga : Pakar WHO: Risiko Kesehatan Akibat COVID-19 Tetap Tinggi
"Ini pengeboman perang terparah saat ini di Gaza Selatan. Saya melihat begitu banyak korban anak-anak. Kami mendapatkan peringatan terakhir untuk menyelamatkan anak-anak; serta suara hati nurani kami." ungkap Elder.
Dalam pesan video terpisah, Elder mengakui kesulitan dalam menggambarkan kengerian yang dihadapi anak-anak di Jalur Gaza.
"Saya merasa seperti hampir gagal dalam kapasitas untuk menyampaikan tentang pembantaian terhadap anak-anak yang tiada henti di sini," katanya.
Baca juga : 65 Persen Perusahaan di Jepang Merekrut Pekerja Asing untuk Mengatasi Kekurangan Tenaga Kerja
Serangan udara Israel yang kembali terjadi setelah jeda kemanusiaan telah menyebabkan sedikitnya 509 warga Palestina tewas dan 1.316 lainnya terluka menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Sejak serangan dimulai pada 7 Oktober, lebih dari 15.500 warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan, tewas. Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang.