JT - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat sebanyak 2.028 buruh rokok gagal menerima program bantuan langsung tunai (BLT) tahun 2024. Penyebab utama kegagalan ini adalah peralihan pekerjaan dan permasalahan nomor induk kependudukan (NIK).
"Mayoritas penyebab dana BLT untuk 2.028 buruh rokok gagal tersalurkan karena pindah tempat kerja atau beralih pekerjaan. Sementara itu, permasalahan NIK yang tidak sesuai dengan data dalam surat keputusan calon penerima hanya terjadi pada satu orang," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kudus, A Agung Karyanto, di Kudus, Selasa.
Baca juga : KAI Perkiraan Puncak Arus Balik Terjadi Pada Selasa 2 Januari
Agung menjelaskan bahwa masalah NIK dapat diselesaikan dengan mengajukan pengaduan kepada perusahaan, yang kemudian akan dihubungkan dengan Dinas Sosial untuk mencari solusi. Setelah masalah NIK teratasi, BLT tetap bisa diterima.
Namun, untuk buruh rokok yang telah pindah pekerjaan, BLT tahun ini tidak dapat diberikan. Ini termasuk dalam konteks usulan tambahan alokasi satu kali pencairan agar BLT menjadi empat kali dalam setahun. Sebab, penerima BLT tahun ini sudah tercatat dalam surat keputusan (SK) Bupati Kudus.
Total buruh rokok yang terdaftar menerima BLT tahun 2024 adalah sebanyak 47.801 orang. Nominal bantuan yang diterima sebesar Rp900 ribu, yang teranggarkan lewat APBD 2024 untuk alokasi tiga bulan, dengan nilai bantuan per bulan sebesar Rp300 ribu. Untuk menyamakan dengan program BLT dari Pemprov Jateng yang memberikan alokasi empat bulan dengan total bantuan Rp1,2 juta, Pemkab Kudus akan mengusulkan tambahan satu bulan lewat APBD Perubahan 2024.
Baca juga : Pemkab Bekasi Kembangkan Pesisir Utara Menjadi Pusat Industri Maritim
Jumlah buruh rokok yang menerima BLT dari APBD Provinsi Jateng mencapai 32.000 orang. Dengan demikian, total buruh rokok di Kabupaten Kudus yang menerima program BLT baik dari APBD Provinsi Jateng maupun APBD Kabupaten Kudus mencapai 79.801 orang, dengan 65.149 orang di antaranya berdomisili di Kudus.
Program BLT ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli pekerja rokok, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. * * *