JT - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggencarkan sosialisasi program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita untuk menekan angka tengkes atau stunting di wilayah tersebut.
"Hari ini 'kickoff' (dimulainya) pemberian makanan tambahan kepada balita stunting," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar saat membuka sosialisasi program PMT di Bale Gede, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Baca juga : 12 Pasien Cacar Monyet di Jakarta Barat Dinyatakan Sembuh
Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) dan DokterShare atau Yayasan Dokter Peduli.
Menurut Anwar, Kecamatan Kramat Jati sebagai "pilot project" pengurangan angka stunting atau tengkes di wilayah Jakarta Timur.
Program PMT itu akan berlangsung selama 132 hari, mulai Juli sampai Desember 2024. Pemberian dilakukan lima hari dalam sepekan selama enam bulan berturut-turut di tujuh kelurahan di Kecamatan Kramat Jati.
Baca juga : Polres Jaksel Siagakan 863 Personel untuk Amankan Pilkada DKI 2024
Anwar menilai kegiatan itu sangat baik dalam rangka membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Jaktim untuk penurunan angka stunting di wilayahnya. "Pastinya angka stunting akan turun. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa bantuan dari semua pihak," ujarnya.
Kegiatan diawali dengan pemberian secara simbolis PMT kepada perwakilan balita terindikasi stunting di Kecamatan Kramat Jati. Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen kolaborasi penanggulangan stunting di Kecamatan Kramat Jati.