DECEMBER 9, 2022
TERKINI

Kemenag: "Smartcard" Dapat Mendeteksi Validitas Data Jamaah Calon Haji

post-img
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief di Daerah Kerja Madinah, Jumat (10/5/2024).

JT - Kementerian Agama menyatakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan Smartcard yang akan menjadi alat untuk menjaga validitas jamaah calon haji Indonesia serta untuk menghalau mereka yang nekat berhaji tanpa prosedur resmi.

"Smartcard ini merupakan salah satu alat yang disediakan oleh Kerajaan Saudi untuk menjaga validitas data jamaah haji yang akan melaksanakan haji tahun 2024 ini," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Madinah, Jumat.

Hilman mengatakan Smartcard ini menjadi inovasi terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi. Kendati wacana peluncuran ini telah muncul pada tahun lalu.

Nantinya, Smartcard yang berbentuk seperti Id Card ini akan berisi QR Code. Sehingga ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait akan menampilkan data resmi jamaah.

"Dengan QR Code yang terdapat di dalam Smartcard akan sekali tembak QR Code-nya itu langsung terdeteksi pada data jamaah itu," katanya.

Menurut dia, semua jamaah calon haji wajib memiliki Smartcard tersebut tanpa terkecuali, baik jamaah asal Indonesia maupun dunia. Nantinya, Smartcard ini akan menjadi semacam paspor saat akan melaksanakan puncak haji di Armuzna.

Baca juga : MUI: Momentum Isra Miraj Harus Saling Menghargai Sesama Umat

Sebagai awalan, Kemenag akan memberikan 10 ribu Smartcard yang akan dibagikan ketika di embarkasi di Indonesia. Sisanya akan dibagikan saat jamaah tiba di Makkah.

"Karena di sanalah (Mekkah) sebetulnya pemeriksaan banyak dilakukan, pemeriksaan terhadap Smartcard banyak dilakukan," kata Hilman.

Di sisi lain, kata Hilman, Pemerintah Arab Saudi mulai melakukan pemeriksaan intensif di titik-titik menuju Makkah. Para petugas setempat akan memeriksa visa jamaah satu persatu.

Apabila jamaah kedapatan tak memiliki visa maupun Smartcard maka akan disanksi berupa denda sebesar 10 ribu riyal, deportasi, hingga tidak boleh datang ke Tanah Suci selama 10 tahun.

"Untuk masuk Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina itu harus ada kartu tersebut. Bahkan nanti pergeseran dari hotel menuju Arafah itu bus dicek satu persatu. Dihitung berapa orang di seat busnya, baru boleh jalan sampai ke Arafah. Jadi tidak ada penumpang gelap di jalan," katanya. * * *


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart