JT - Sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Lebak, Banten, memperdalam kitab tauhid dan fiqih karangan Syehk An Nawawi Al-Jawi Tanara Banten selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
"Penting bagi para santri untuk memperdalam pemahaman tentang tauhid dan fiqih, karena hal tersebut sangat mendasar," ujar Pimpinan Ponpes Al Abrar, KH Ahmad Hudori, di Rangkasbitung, pada hari Minggu.
Baca juga : Sering Diucapkan saat Lebaran, Bagaimana Hukum "Minal Aidin wal Faizin"?
Bersama puluhan santri, mereka mengkaji kitab Nashoihul Ibad dan Tanqihul Qaul karya Syekh An Nawawi Al-Jawi Tanara Banten setelah Shalat Zuhur hingga sore hari selama bulan Ramadhan.
Dalam pengkajian tersebut, para santri menggunakan tinta untuk memahami makna dan arti dalam huruf Arab gundul tanpa tanda patah, doma, dan kasrah. Kitab tersebut disampaikan dalam bahasa Jawa Serang dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan Sunda.
"Pengkajian kitab tauhid dan fiqih ini bertujuan agar kehidupan santri dapat dipenuhi dengan keimanan, ketakwaan kepada Allah, serta sikap sopan santun, adab, dan hubungan yang baik terhadap sesama manusia serta lingkungan," ungkapnya.
Baca juga : Pentingnya Pola Nutrisi Sehat untuk Sahur dan Berbuka Puasa
Sementara itu, pimpinan Ponpes Nurul Ihsan Kalanganyar, KH Daud Yusuf, menjelaskan bahwa setiap Ramadhan, pihaknya mengkaji Kitab Nihayat Az Zain untuk mendalami ilmu fiqih, tasawuf, tauhid, dan akidah Islam. Kitab tersebut bermazhab Syafi’i dan cukup dikenal di kalangan Muslim di Indonesia.
Pengkajian kitab kuning di ponpes tersebut dihadiri oleh puluhan santri dari berbagai daerah di Tanah Air, termasuk dari Batam dan Lampung.