JT - Omzet pedagang singkong di Kabupaten Lebak, Banten, mengalami lonjakan signifikan, meningkat hingga dua kali lipat, seiring dengan naiknya harga beras di pasaran wilayah tersebut.
"Sekarang pendapatan kami mencapai Rp5 juta per hari, dibandingkan sebelumnya hanya Rp2,5 juta per hari," ujar Suhari (55), seorang pedagang singkong di Pasar Subuh Rangkasbitung Kabupaten Lebak, pada hari Kamis.
Baca juga : KA Sancaka Utara Hadirkan Kereta Ekonomi New Generation untuk Perjalanan Lebih Nyaman
Omzet sebesar Rp5 juta per hari tersebut diperoleh dengan menjual singkong sebanyak 1 ton dengan harga Rp5.000 per kilogram, meningkat dari sebelumnya hanya 500 kilogram.
Peningkatan pendapatan ini terjadi setelah harga beras medium di pasaran melonjak hingga di atas Rp14.000 per kilogram. Mayoritas singkong dibeli dari kalangan masyarakat dengan ekonomi rendah.
Sarman (45), seorang pedagang singkong lainnya, juga mengonfirmasi bahwa pendapatannya naik menjadi Rp3 juta per hari dengan menjual 600 kilogram singkong.
Baca juga : BSI Berkomitmen Mendorong Pertumbuhan UKM Melalui Akses Pembiayaan Syariah yang Mudah
"Pendapatan ini naik 100 persen dari sebelumnya Rp1,5 juta per hari," kata Sarman.
Titi (50), seorang ibu rumah tangga di Komdik Rangkasbitung Kabupaten Lebak, menyatakan bahwa mereka memilih mengkonsumsi singkong sebagai makanan alternatif akibat kenaikan harga beras di pasaran.