JAKARTATERKINI.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan pentingnya kerjasama dari berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan digital yang aman bagi para peserta didik.
Franka Makarim, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek, menyampaikan dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Kamis bahwa meskipun kemajuan teknologi dapat mengoptimalkan pertukaran informasi yang bermanfaat bagi siswa, namun ada ancaman bahaya siber yang juga perlu diperhatikan.
Baca juga : Pelni Imbau Calon Penumpang Tidak Beli Tiket di Medsos
"Lonjakan kasus bahaya siber yang mengintai ketika menggunakan internet menekankan pentingnya peran orang tua sebagai panutan dalam penggunaan teknologi digital yang bijak, kritis, dan produktif," ujarnya.
Franka menekankan bahwa teknologi digital dapat menjadi alat untuk memfasilitasi pertukaran informasi yang berguna dan merangsang kemampuan berpikir kritis pada anak-anak. Namun, di sisi lain, mereka juga berisiko terkena ancaman bahaya siber, sehingga peran orang tua sangat penting dalam membimbing anak-anak menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan berhati-hati.
Ia menjelaskan bahwa anak-anak memerlukan bimbingan dari orang dewasa untuk menggunakan fitur teknologi sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.
Baca juga : Kemenkes Investigasi Kasus Bunuh Diri Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis
Franka menyatakan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan arahan, berdialog, dan memberi pemahaman kepada anak-anak tentang penggunaan teknologi.
"Menciptakan lingkungan pendidikan digital yang sehat untuk pertumbuhan anak-anak Indonesia adalah tugas bersama dari berbagai pihak terkait," ujarnya.