JAKARTATERKINI.ID - Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, mengimbau para orang tua untuk tidak menggunakan blender dalam pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) karena dapat meningkatkan risiko diare pada bayi.
"Dalam hal ini, seperti saat kita menggunakan pepaya yang dikerok atau pisang yang dihaluskan dengan sendok bayi. Penggunaan blender atau juicer sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko diare pada bayi," ujarnya dalam diskusi daring mengenai MPASI di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Liburan Aman Tanpa Was-was Konsleting Listrik
Tan menjelaskan bahwa penggantian perkakas makanan dalam proses persiapan MPASI dapat meningkatkan risiko kontaminasi makanan, terutama pada bayi yang masih sensitif dan sedang belajar makan.
"Sebaiknya kita membatasi penggunaan alat-alat ini. Misalnya, saat menggunakan pepaya, cukup gunakan sendok bayi untuk mengambil dan memberikan makanan. Hal yang sama berlaku untuk pisang," tambahnya.
Selain itu, Tan menyarankan agar ibu-ibu menggunakan metode ulek dan saring, sebagaimana yang direkomendasikan dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca juga : Vape dan Rokok Sama-sama Berbahaya Bagi Kesehatan
"Kenapa ulek saring? Alasan utamanya adalah ketika kita menggunakan metode ini, serat yang tidak larut akan tertinggal di atas saringan. Hal ini penting karena serat yang tidak larut sangat baik untuk pencernaan bayi dan membantu mencegah sembelit," ujar Tan.
Ia menambahkan bahwa penggunaan blender dapat menghasilkan tekstur MPASI yang terlalu cair, yang mungkin tidak disukai oleh bayi yang lebih menyukai makanan dengan tekstur yang lunak dan kental.