JAKARTATERKINI.ID - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyatakan bahwa kejahatan masa kini telah beralih dari serangan psikologis menjadi lebih fokus pada teknologi, dan hal ini memengaruhi tugas Kepolisian.
"Kejahatan dulu itu secara psikologis, kalau sekarang kejahatan modelnya dengan teknologi. Teknologi mempengaruhi tugas-tugas Kepolisian," ungkap Susatyo dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu.
Baca juga : DLH DKI Jakarta Beri Penghargaan Bagi Pelestari Lingkungan
Dalam imbaunya kepada masyarakat, Kapolres menekankan bahwa kejahatan menggunakan teknologi atau "cyber crime" menjadi semakin marak menjelang Pemilu 2024. Ia bahkan mengungkapkan bahwa ada oknum yang memiliki ratusan akun palsu untuk meretas hingga 800 akun dan menyebarkan berita bohong (hoax).
"Terkait dunia 'cyber' menjelang pemilu, ada pelaku memiliki akun palsu sampai 200. Dia bisa meng-'hack' hingga 800 akun," tambahnya.
Modus operandi pelaku melibatkan penggunaan akun anonim, semi-anonim, hingga akun nyata dengan cara masuk ke sejumlah grup aplikasi perpesanan untuk menyebarkan "hoax".
Baca juga : Gubernur DKI Jakarta larang operasi yustisi usai Lebaran, pilih pendekatan humanis untuk pendatang baru
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak, menyaring kebenaran informasi, dan memeriksa sumber informasi tersebut. Selain itu, masyarakat juga diingatkan agar tidak terpancing oleh berita yang disebarkan oleh "buzzer" atau pendengung.
Kapolres juga mencatat adanya peningkatan kejahatan melalui teknologi, terutama terkait pinjaman "online" (pinjol). Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat berhati-hati dalam bertransaksi sehingga tidak terjerat oleh pinjol.