JT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan teknologi modifikasi cuaca di lokasi-lokasi terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang Sumatera Barat guna mengantisipasi bencana susulan.
"BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa.
Baca juga : Anggota DPR Arzeti Bilbina Serukan Pembentukan Tim Khusus untuk Tangani Kasus Perundungan di PPDS
Penerapan teknologi modifikasi cuaca mulai efektif dilakukan pada Rabu (15/5). Dwikorita menjelaskan modifikasi cuaca yang dilakukan yakni mengupayakan agar tidak terjadi hujan di lokasi-lokasi bencana.
"Jadi, kita mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Sebelum dilakukan modifikasi cuaca, BMKG memantau awan-awan hujan masih berada di sekitar laut dan mulai bergerak menuju daratan. Diperkirakan pukul 13.00 WIB akan turun hujan di sejumlah wilayah di Ranah Minang.
Baca juga : Habiburokhman Sebut Arus Mudik 2025 Lancar Sejak Tahun 2000, Berkat Sinergi Banyak Pihak
"Oleh karena itu, pendekatan atau metode modifikasi cuaca diperlukan agar hujan tidak terjadi di lokasi-lokasi terdampak bencana," ujar Guru Besar Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana UGM itu.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan instansi itu bersama pemerintah daerah dan lembaga lainnya telah menurunkan sejumlah alat berat untuk menangani dampak bencana lahar dingin Gunung Marapi.