JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah telah mengambil keputusan untuk meningkatkan jumlah pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton sepanjang tahun 2024.
“Insya Allah petani tidak usah lagi risau dan khawatir tentang pupuk. Pak Presiden (Jokowi) sudah memenuhi kebutuhan petani seperti pada tahun 2014-2018, juga kuantum pupuk (dinaikkan menjadi) 9,55 juta ton,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai rapat terbatas tentang pangan di Istana Negara, Jakarta, pada hari Senin.
Baca juga : DPR Dorong Kinerja Pemerintahan Prabowo Tetap Konsisten Usai 100 Hari Kerja
Amran juga mengungkapkan kemungkinan adanya diskon pupuk dari Kementerian BUMN, yang diharapkan dapat meningkatkan akses para petani untuk memperoleh pupuk.
Pemerintah juga telah mempermudah persyaratan bagi petani yang ingin membeli pupuk bersubsidi melalui kartu tani atau KTP.
“Seluruh harapan petani di Indonesia dipenuhi dalam rapat tadi; pupuk naik dua kali lipat jumlah kuantumnya. Kepada seluruh gubernur dan bupati di Indonesia, pupuk yang ada saat ini diberikan keleluasaan kepada petani apabila mereka ingin menanam,” katanya.
Baca juga : Kemenkes Siapkan 15 Ribu Fasilitas Kesehatan Untuk Layani Pemudik
Mengenai diskon pupuk non-subsidi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan memberikan diskon sekitar 40 persen bagi petani.
“Tadi saya usulkan dan Bapak Presiden (Jokowi) menyetujui bahwa nanti pupuk non-subsidi itu akan diberikan diskon sekitar 40 persen sehingga kebutuhan pupuk bisa dipenuhi secara masif,” katanya.