JAKARTATERKINI.ID - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menganggap pentingnya evaluasi terhadap sistem pemungutan suara dalam pemilu guna mencegah kelelahan yang berujung pada kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Meskipun Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan lancar menurut pantauannya, Bima Arya merasa perlunya evaluasi agar pada pemilu berikutnya para petugas KPPS tidak lagi mengalami hal serupa.
Baca juga : Timnas Amin Minta Pendukung Sabar Tunggu Hasil Pemilu
"Perlu kita evaluasi sistem yang seperti ini. Masa setiap lima tahun ada korban massal? Saya kira itu menjadi catatan," ujarnya di Kota Bogor, Sabtu.
Sehari sebelumnya, Bima Arya menjenguk petugas KPPS yang dirawat di beberapa rumah sakit setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Berdasarkan data terakhir pada Kamis (15/2/2024), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat sudah ada 25 orang petugas penyelenggara Pemilu yang sakit dan mendapatkan perawatan, bahkan lima di antaranya dirawat di rumah sakit.
Baca juga : Pengamat: PDIP-PKS Berpeluang Menjadi Oposisi, Namun Sulit Bersatu
"Ada catatan ataupun hal yang harus diperhatikan adalah saudara kita yang hari ini sakit itu, kelelahan, kecapean. Saya kemarin nengok beberapa, karena luar biasa memang beratnya teman-teman di KPPS itu," ujar Bima Arya.
Dari penuturan petugas KPPS yang dijenguknya, para petugas ini sebagian besar bergadang sejak seminggu sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Bahkan, menurut Bima Arya, para petugas KPPS hanya tidur satu hingga dua jam setiap malam.