JAKARTATERKINI.ID - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Yayan Satyakti menilai ada dua faktor perihal PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan harga BBM umum atau non-subsidi pada Februari 2024.
Baca juga : Vendor: Kementan Berutang Rp1,6 Miliar Setelah Penuhi Permintaan SYL
"Faktor pertama, untuk menjaga stabilitas perekonomian, mengingat saat ini juga sedang berlangsung masa kampanye hingga nanti pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari. Dengan harga BBM yang tidak naik maka dapat mengurangi dampak instabilitas politik," ucap Yayan saat dihubungi Antara dari Jakarta, Minggu.
Menurut dia, dengan harga BBM yang tidak naik, dapat mengurangi dampak instabilitas politik dalam konteks kampanye dan pemilu.
Baca juga : BNPB Pastikan Kecepatan Penanganan Banjir di Semarang
"Faktor kedua, berkaitan dengan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang saat ini sedang dilaksanakan pemerintah. Saya agak khawatir dengan kinerja APBN yang saat ini memang agak berat karena bansos dan kinerja pendapatan pemerintah yang masih uncertainty sehingga meningkatkan mitigasi risiko," ujar Yayan.