JAKARTATERKINI.ID - Pada Selasa, Uni Eropa resmi menambahkan nama Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, ke dalam daftar teroris sebagai respons terhadap serangan kelompok Palestina tersebut ke Israel pada awal Oktober tahun lalu.
Sanksi yang akan segera diberlakukan bertujuan membekukan dana dan aset keuangan yang diduga dimiliki oleh Sinwar di negara-negara anggota Uni Eropa. Selain itu, perusahaan-perusahaan Uni Eropa dilarang menyediakan sumber daya ekonomi untuk Sinwar.
Baca juga : Lebih dari 120 Jenazah Ditemukan Setelah Israel Tinggalkan Kamp Gaza
Yahya Sinwar adalah mantan tahanan Israel yang pernah menjalani hukuman penjara selama 22 tahun. Pada tahun 2011, ia dibebaskan bersama lebih dari 1.000 tahanan warga Palestina lainnya sebagai bagian dari pertukaran dengan pembebasan seorang tentara Israel.
Israel menyatakan perang terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang diduga menyebabkan 1.200 warga Israel tewas dan 240 orang lainnya disandera.
Serangan Israel terhadap Gaza menyebabkan lebih dari 24.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas, dan 1,9 juta dari lebih dari 2,2 juta penduduk di kantong Palestina kehilangan tempat tinggal. Serangan tersebut juga memicu krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca juga : 7.911 Paket Pangan dari Arab Saudi Disalurkan ke Indonesia
Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas jumlah korban sipil di Gaza dan kondisi kemanusiaan yang mengkhawatirkan. Guterres menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan segera untuk mengatasi masalah tersebut saat berbicara di Markas Besar PBB di New York pada Senin.