JAKARTATERKINI.ID - Gunung Marapi (2.891 mdpl) di Sumatera Barat kembali mengalami erupsi pada Sabtu dini hari, mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh serta melontarkan batu api dan lava. Iggoy el Fitra (43), pewarta foto ANTARA, yang berada di Posko Siaga Marapi di Jorong Batang Silasiah, Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, menyaksikan langsung lontaran batu api dari puncak.
"Saya dan Tim Siaga Marapi menginap di masjid perkampungan sejauh lima kilometer dari puncak saat Marapi meletus. Saya dan warga lain melihat jelas adanya lontaran batu api dari puncak," ujar Iggoy.
Baca juga : Kementerian Imipas Dalami Penyebab Kaburnya Napi dari Lapas Kutacane
Ia menambahkan bahwa saat erupsi terdengar dentuman keras selama beberapa detik, dan pijaran cahaya dari lontaran batu api bisa terlihat secara kasat mata. Suara gemuruh seperti bom juga membangunkan hampir seluruh relawan dan warga sekitar. Cahaya kemerahan terlihat di sekitar puncak selama satu menit sebelum kembali padam.
Sebelum erupsi, beberapa warga mengungsi ke lokasi yang lebih jauh karena suara gemuruh yang sering terdengar, meskipun Marapi tidak meletus. Beberapa keluarga, khawatir dengan anak-anak mereka yang ketakutan, mengungsi mandiri ke rumah kerabat yang berada lebih dari lima kilometer dari lokasi erupsi.
Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo, mengonfirmasi adanya material lava yang keluar dari erupsi Marapi pada Sabtu dini hari. Meskipun erupsi ini tidak menghasilkan kolom abu yang teramati, data seismogram mencatat amplitudo maksimum 30,3 mm dan durasi 34 detik.
Baca juga : Polri Pulangkan 29 WNI Diduga Terlibat Judi Online dan Penipuan Daring di Filipina
Teguh Purnomo tidak memberikan informasi lebih lanjut terkait lava atau batu api yang keluar dari kawah Marapi, termasuk arah dan jauhnya lontaran tersebut. Sejak awal Desember 2023 hingga Sabtu pagi, tercatat 123 letusan dan 655 hembusan dari Gunung Marapi. Saat ini, status Gunung Marapi adalah level III (siaga), dengan rekomendasi agar masyarakat tidak memasuki wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek) serta menghindari kegiatan di wilayah tersebut.