JAKARTATERKINI.ID - Dinas Pertanian Kota Semarang melaporkan bahwa jumlah anjing selundupan yang mati bertambah karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Hernowo Budi Luhur, Kepala Distan Kota Semarang, menyatakan bahwa anjing-anjing selundupan yang dirawat di shelter penampungan sementara mengalami kematian karena kondisi kesehatan yang memburuk akibat luka jeratan parah.
Baca juga : Peparnas: Pesta Olahraga yang Memberikan Berkah Ekonomi untuk Solo
"Beberapa anjing mengalami luka jeratan yang cukup dalam, sehingga mereka tidak mampu bertahan. Kemarin, tujuh di antaranya dirawat di klinik, dan situasinya masih berkembang," tambahnya.
Dari laporan sementara, setidaknya empat anjing meninggal saat dirawat di shelter, setelah sebelumnya 12 anjing ditemukan sudah dalam kondisi mati saat truk pengangkut hewan tersebut diamankan.
Pada Sabtu (6/1) malam, Polrestabes Semarang berhasil menggagalkan pengangkutan ratusan anjing tanpa dokumen resmi dari Subang, Jawa Barat, yang diduga akan diselundupkan ke Sragen, Jawa Tengah. Dalam truk pengangkut tersebut, ditemukan 226 anjing dari berbagai jenis, dan 12 di antaranya ditemukan dalam kondisi mati. Anjing-anjing ini diduga akan dikirim ke Sragen untuk dijagal atau dikonsumsi.
Baca juga : Imigrasi Jember Amankan Warga Pakistan yang Coba Urus Paspor RI Secara Ilegal
Distan Kota Semarang dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Kota Semarang telah berusaha mendampingi relawan pecinta binatang di shelter penampungan sementara untuk merawat anjing-anjing tersebut. Sebanyak 17 dokter hewan dikerahkan untuk memantau dan merawat kondisi kesehatan anjing-anjing yang malang tersebut.
Meskipun sebagian besar anjing mengalami kondisi kesehatan yang memprihatinkan, Distan memastikan bahwa ratusan anjing tersebut tetap ditampung dan dirawat di shelter sebagai barang bukti untuk kepentingan penyidikan oleh Polrestabes Semarang.