JT – Ribuan warga terdampak banjir di Perumahan Vila Nusa Indah, Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, mendesak percepatan normalisasi Sungai Cileungsi dan Cikeas melalui aksi damai bertajuk "Kami Tidak Mau Tenggelam Lagi", Minggu (4/5).
“Kami khawatir tahun 2028 kami kembali tenggelam jika tidak ada percepatan,” kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman.
Baca juga : Wali Kota Medan Bertindak Tegas terhadap ASN yang Lakukan Pungli
Menurutnya, kondisi sungai saat ini rusak parah usai banjir 4 Maret 2025 lalu dan terancam banjir besar berulang. Ia menilai tahapan normalisasi terlalu lama, dimulai dari penyiapan lahan (2025–2026), lelang (2027), hingga konstruksi pada 2028.
Puarman juga mengutip peringatan BMKG bahwa siklus banjir besar lima tahunan bisa berubah menjadi tiga tahunan atau bahkan terjadi setiap tahun.
Aksi yang diikuti lebih dari 3.000 warga ini ditutup dengan pembacaan surat terbuka untuk Presiden, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Bogor, yang akan dikirimkan langsung ke masing-masing kantor pemerintah.
Baca juga : Puluhan Mahasiswa Beri Rapor Merah Kepala Dinas Pendidikan dan Laporkan ke Kejaksaan Negeri Kota Bekasi
Sebelumnya, Wamen PUPR Diana Kusumastuti menetapkan DAS Cileungsi, Cikeas, dan Kali Bekasi sebagai prioritas pengendalian banjir Jabodetabekpunjur. Namun hingga kini, progres pengendalian Kali Bekasi baru mencapai 13 km dari target 33 km. * * *