JT – Eksploitasi anak untuk keperluan ekonomi masih sering dijumpai di Kota Bekasi, sebagian besar dilakukan oleh orang tua anak sendiri.
Kondisi ekonomi keluarga menjadi faktor utama yang membuat Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menghadapi tantangan dalam menindaklanjuti kasus ini.
Baca juga : Walikota Depok Sebut Wilayahnya Rumah bagi Seluruh Lapisan Masyarakat
"Kita berikan kesadaran ketika mereka tidak bisa menafkahi, tidak bisa menyekolahkan, ada panti asuhan milik negara yang bisa jadi tempat membesarkan dan mendidik anak mereka," kata Komisioner KPAD Kota Bekasi, Novrian, Selasa (29/4).
Novrian mengungkapkan, kekhawatiran terbesar adalah potensi adanya oknum yang sengaja mengorganisir eksploitasi anak dengan memanfaatkan anak-anak sebagai komoditas untuk menarik belas kasihan masyarakat. Namun, sejauh ini KPAD Kota Bekasi belum menemukan bukti kasus tersebut.
Dalam menghadapi situasi ini, peran masyarakat dinilai sangat penting. Novrian meminta masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada anak-anak atau orang dewasa yang mengamen atau mengemis dengan membawa anak.
Baca juga : Per 25 September, KAI Umumkan 348 Perjalanan LRT Jabodebek di Hari Kerja
"Semakin banyak anak yang kehilangan hak dasar mereka dan tidak mendapatkan pola asuh yang baik, akan mempengaruhi tumbuh kembang anak hingga dewasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Novrian mendorong pemerintah, baik pusat maupun daerah, untuk aktif mensosialisasikan peran negara dalam memelihara anak terlantar dan fakir miskin.