JT - Pemerintah Indonesia berencana untuk menambah impor dari Amerika (AS) senilai 18-19 miliar dolar AS sebagai bagian dari strategi negosiasi tarif timbal balik atau resiprokal Presiden Donald Trump.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kebijakan penambahan belanja tersebut menjadi bagian dari upaya menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
Baca juga : Penerapan Teknik Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) Berhasil Tingkatkan Produksi Gabah dan Hemat Air di Cirebon
“Dan juga rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor (AS) yang besarnya 18-19 miliar dolar (AS),” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Pemerintah sendiri telah mempersiapkan sejumlah komoditas yang menjadi target impor, meski belum bisa dirinci karena proses negosiasi masih belum berlangsung.
Tim negosiasi yang dipimpin Menko Airlangga itu dijadwalkan bertemu Pemerintah AS di Washington DC pada 16–23 April 2025 mendatang.
Baca juga : Anggota DPR RI Dorong RUU Masyarakat Adat Masuk Prolegnas 2024-2029
Namun, ia memastikan bahwa barang-barang yang akan dibeli merupakan komoditas yang memang dibutuhkan di dalam negeri serta tidak akan ganggu produksi domestik.
"Indonesia akan beli barang dari Amerika sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Nilainya mendekati 18 miliar dolar AS," tuturnya.