JT - Sebanyak tujuh wanita melaporkan seseorang berinisial RAW atas dugaan penipuan berkedok arisan dengan total kerugian mencapai Rp1,8 miliar ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/3).
Salah satu korban, berinisial LA, menjelaskan bahwa ia dan para pelapor lainnya mengikuti arisan yang diselenggarakan oleh terlapor (RAW) dengan memberikan setoran awal yang bervariasi.
Baca juga : Pemkab Tangerang Dukung Perluasan Transjabodetabek untuk Atasi Kemacetan
"Awalnya arisan berjalan lancar. Namun, sejak Oktober 2024, seharusnya banyak pencairan, tetapi dia tidak melakukan transfer. Saat itu kami mulai menyadari ada kejanggalan," ujar LA saat ditemui di SPKT Polda Metro Jaya.
Menurut LA, terlapor menjanjikan keuntungan sebesar 3-5 persen dari uang yang telah disetor, sehingga para peserta percaya dengan sistem arisan tersebut.
"Saya percaya karena dia memiliki toko berlian dan di media sosial, seperti Instagram, ia sering menunjukkan gaya hidup mewah, termasuk bepergian ke luar negeri," tambahnya.
Baca juga : BMKG: Peringatan Hujan Petir dan Angin Kencang di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan Minggu Sore
LA yang mengenal RAW sejak 2021 juga mengungkapkan bahwa terdapat ratusan korban lain yang belum melaporkan kasus ini. Ia memperkirakan total kerugian bisa mencapai Rp30 miliar.
Kecurigaannya semakin kuat ketika pada 4 Februari 2025, akun Instagram terlapor tiba-tiba menghilang. Selain itu, banyak orang mulai mencari RAW karena merasa telah ditipu.