JT - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang melarang pelaksanaan karyawisata atau "study tour" oleh sekolah berdampak pada jumlah pengunjung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Direktur Komersial TMII, Ratri Paramita, mengatakan pihaknya telah menerima pembatalan kunjungan dari beberapa sekolah di Jawa Barat yang sebelumnya telah memesan tiket.
Baca juga : Ragunan Sediakan Mobil dan Sepeda Listrik untuk Kemudahan Pengunjung Tahun Baru 2025
"Tahun ini ada pembatalan. Kami sudah menerima pemesanan dari beberapa sekolah di Jawa Barat, termasuk untuk program pesantren kilat, namun semuanya dibatalkan. Saya tidak bisa menyebut jumlah pastinya, tetapi dampaknya cukup signifikan, mencapai ratusan pembatalan dalam grup edukasi," ujar Ratri saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Meskipun demikian, pihak TMII tetap mengikuti aturan yang diterapkan oleh Pemprov Jawa Barat terkait larangan "study tour" tersebut.
Menurut Ratri, mayoritas pengunjung TMII berasal dari sekolah-sekolah di Jawa Barat, termasuk dari Depok, Bekasi, dan Bandung. Untuk tetap menarik wisatawan asal Jawa Barat, TMII telah menjalin kerja sama dengan layanan kereta cepat "Whoosh".
Baca juga : KCIC Sebut Terjadi Peningkatan Penumpang 50 Persen Saat Libur Imlek
"Kami tentu menyayangkan kebijakan ini, tetapi kami akan beradaptasi dengan kondisi yang ada," tambahnya.
Meskipun terdampak oleh larangan "study tour", TMII tetap menargetkan 500 ribu pengunjung selama Ramadhan hingga Lebaran 2025.