JT - Platform media sosial TikTok memperkenalkan kanal khusus (feed) bertajuk "STEM" (sains, teknologi, rekayasa, dan matematika) di Indonesia.
Sejumlah pengguna sudah dapat mengakses kanal STEM untuk menemukan konten edukasi ilmiah yang menambah wawasan dan pengetahuan dari para kreator dan publisher lokal di TikTok.
Baca juga : Pengamat Ingatkan Risiko Keamanan Data Pribadi di Aplikasi SatuSehat Mobile
"Melalui feed STEM, kami ingin menyediakan pengalaman khusus di aplikasi yang memudahkan komunitas TikTok menemukan konten sains dan teknologi sekaligus berbagi semangat belajar di TikTok," ujar Manajer Umum Operasi Konten Asia Tenggara TikTok Angga Anugrah Putra.
Secara global, konten edukasi dengan tagar terkait STEM telah ditonton lebih dari 110 miliar kali hingga saat ini di TikTok.
Konten STEM juga tumbuh pesat hingga 35 persen sejak TikTok meluncurkan feed STEM di beberapa pasar seperti Amerika, Eropa, dan Australia.
Baca juga : Kemkomdigi Kaji Manfaat dan Risiko AI DeepSeek
Angga mengatakan, di Indonesia, feed STEM akan tersedia secara otomatis bagi pengguna berusia di bawah 18 tahun.
"Kami percaya hal ini tidak hanya akan menumbuhkan minat generasi muda terhadap STEM, tapi juga mendorong terciptanya talenta STEM bagi Indonesia di masa depan," kata Angga.