JT - Presiden AS Donald Trump menilai Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah bertindak berlebihan, menyusul pertemuan kedua pemimpin yang tidak berjalan baik di Gedung Putih.
Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat ke Florida, Jumat (28/2), Trump menegaskan kembali bahwa ia menginginkan perdamaian dalam perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga : Pembunuhan Ismail Haniyeh Memperburuk Upaya Perdamaian di Gaza
Pernyataan itu disampaikan setelah perdebatan sengit antara dirinya, Zelenskyy, dan Wakil Presiden JD Vance di Ruang Oval Gedung Putih.
"Dari sudut pandangnya, ia terlalu berlebihan. Kami menginginkan perdamaian. Kami tidak mencari seseorang yang akan merekrut kekuatan yang kuat dan kemudian tidak berdamai karena mereka merasa berani," kata Trump, mengkritisi sikap Zelenskyy.
"Kami tidak ingin terlibat dalam perang selama 10 tahun dan bermain-main,” ujarnya, menambahkan.
Baca juga : Arab Kecam Ketidakmampuan DK PBB Keluarkan Resolusi untuk Palestina
Trump menyebut Zelenskyy ingin melanjutkan perang.
"Dia adalah orang yang ingin kita bergabung dan terus berperang. Tetapi posisinya sangat lemah. Saya ingin perdamaian segera. Presiden (Rusia) Putin pun ingin mewujudkannya, dia ingin mengakhiri perang,” kata Trump.