JT – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan di Jakarta berhasil dikurangi hingga 50-60 persen berkat operasi modifikasi cuaca yang dilakukan sejak 1-6 Februari 2025.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menjelaskan bahwa operasi ini merupakan hasil kerja sama antara BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta, dan TNI Angkatan Udara.
Baca juga : Pemkot Jakarta Barat Minta OPD Libatkan KPA Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS
Modifikasi cuaca dilakukan dengan menaburkan 6,4 ton garam (NaCl) ke awan hujan potensial menggunakan pesawat. Penyemaian dilakukan selama sepekan penuh di langit arah barat, barat daya, hingga barat laut Jakarta.
BMKG optimistis bahwa hasil akumulasi penurunan curah hujan ini akan membuat presipitasi tetap rendah dalam beberapa hari ke depan.
"Hasilnya cukup efektif dalam mengurangi potensi bencana hidrometeorologi di Jakarta. Diharapkan risiko yang membahayakan masyarakat juga dapat ditekan," ujar Tri Handoko Seto, Minggu (9/2).
Baca juga : Sebagian Wilayah DKI Hujan Ringan Dari Pagi Hingga Malam
Langkah ini dilakukan setelah hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 300 milimeter per hari memicu banjir di tiga kota di Jakarta pada 29-30 Januari 2025.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta, Mohamad Yohan, menyebut bahwa hingga dua hari setelah hujan deras, banjir masih menggenangi 34 RT di Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur dengan ketinggian air 25-50 sentimeter.