JT - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali menyerang hewan ternak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan total 235 ekor sapi dilaporkan terjangkit hingga awal Januari 2025. Sebanyak 10 ekor sapi di antaranya mati akibat kondisi yang memburuk dan penanganan yang terlambat.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek, Ririn Hari Setiani, Selasa, menjelaskan bahwa peningkatan kasus PMK mulai terlihat signifikan sejak akhir Desember 2024.
Baca juga : 75 Pasangan Mesum Terjaring Razia Satpol PP Kabupaten Karawang
“Pada minggu terakhir 2024, tercatat 79 ekor ternak terjangkit PMK. Dari jumlah itu, 15 ekor sembuh, tiga ekor dipotong paksa, lima ekor dijual, tiga ekor mati, dan 53 ekor masih sakit,” kata Ririn.
Namun, kasus PMK melonjak tajam pada awal 2025 dengan tambahan 156 kasus baru. Dari jumlah tersebut, sembilan ekor sembuh, dua ekor dipotong paksa, enam ekor dijual, tujuh ekor mati, dan 132 ekor masih dalam kondisi sakit.
“Secara keseluruhan, total kasus PMK di Trenggalek mencapai 235 ekor. Rinciannya, 24 ekor sembuh, lima dipotong paksa, 11 dijual, dan 185 masih sakit,” ujarnya.
Baca juga : Polda Kalteng Ungkap Penyalahgunaan 2,5 Ton Pupuk Bersubsidi, Satu Pelaku Diamankan
Untuk menekan penyebaran wabah, Dinas Peternakan Trenggalek mengintensifkan edukasi kepada peternak sambil menunggu distribusi vaksin dari Kementerian Pertanian dan pemerintah provinsi.
“Anggaran daerah untuk vaksinasi terbatas, sehingga kami mengandalkan bantuan vaksin dari pusat dan provinsi. Kami juga mengimbau peternak untuk melakukan vaksinasi mandiri jika memungkinkan,” jelas Ririn.