JT – Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua, untuk waspada terhadap penyakit pertusis atau batuk rejan yang dapat berbahaya bagi anak-anak jika tidak ditangani dengan cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis, yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang berkepanjangan disertai suara tarikan napas tinggi yang khas.
Baca juga : KAI Catat Angkutan 4,8 Juta Ton Peti Kemas, Naik 27,65 Persen di 2024
Gejalanya meliputi hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah, dan demam.
Biasanya, pertusis didiagnosis pada anak dengan batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari dua minggu, disertai dengan gejala seperti muntah setelah batuk atau napas dalam yang keras.
Jika tidak segera ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.
Baca juga : Polisi Ungkap Peredaran Sabu 161,6 Gram di Ciputat, Dua Tersangka Ditangkap
Komplikasi tersebut antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia, kejang, gangguan ginjal, dan kekurangan pasokan oksigen ke otak.
Untuk mencegah pertusis, Dinkes Kota Tangerang mendorong orang tua untuk mengikuti protokol kesehatan dan memberikan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.