JT – Yenny Wahid, putri Presiden Ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait usulan pemberian gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur.
Menurut Yenny, keluarga Gus Dur menghormati siapapun yang mengusulkan gelar tersebut kepada sosok yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme itu. Meski demikian, keluarga bersikap pasif dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses yang ada.
Baca juga : Bandara Soetta Sediakan 12 Fast Track Untuk Keberangkatan Haji 2024
"Kita tidak pernah melakukan gerakan-gerakan untuk meminta Gus Dur dijadikan pahlawan. Keluarga berada dalam posisi yang pasif saja, tapi kita tetap menghargai siapa pun, apalagi Presiden Prabowo," ujar Yenny usai menghadiri acara di Kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu malam.
Bagi keluarga, Gus Dur sudah menjadi pahlawan di hati masyarakat tanpa memerlukan pengakuan formal dari pemerintah. Namun, Yenny mengakui gelar tersebut dapat memberikan nilai edukasi bagi generasi mendatang.
"Nanti anak cucu kita belajar. Generasi ke depannya bisa mengenal siapa sosok pahlawan nasional Indonesia. Kebutuhannya lebih ke arah itu," kata Yenny.
Baca juga : Mukernas II PPP di Ancol Fokus pada AD/ART, Bukan Bursa Calon Ketua Umum
Hingga kini, ia mengungkapkan, belum ada pembicaraan resmi dari pemerintah dengan keluarga terkait usulan gelar tersebut. Jika gelar pahlawan nasional diberikan, pihak keluarga akan menerimanya secara natural.
Yenny menekankan pentingnya mempelajari nilai-nilai yang diajarkan Gus Dur, seperti kemanusiaan, keadilan, penghormatan terhadap keberagaman, dan nilai-nilai ketuhanan.