"Dokter ahli memiliki peran penting dalam memastikan bahwa cedera pemain tidak tergolong serius sehingga tidak berpengaruh pada karier dan stamina mereka untuk pertandingan berikutnya," ujar Donny di Tangerang, Senin (10/11).
Baca juga : Belgia Menghidupkan Asa di Euro dengan Kemenangan 2-0 atas Rumania
Donny menyoroti kasus Neymar Junior sebagai contoh. Neymar harus menjalani perawatan selama satu tahun setelah cedera saat membela Timnas Brasil pada Oktober 2023. Saat kembali merumput pada Oktober 2024, Neymar kembali cedera, kali ini robek otot hamstring, yang membuatnya absen selama enam pekan.
Untuk pemain sepak bola Liga Indonesia, risiko cedera juga tergolong tinggi karena jadwal pertandingan yang padat dan kondisi lapangan yang kurang ideal. Donny menyebut beberapa cedera umum yang kerap dialami pemain, di antaranya cedera ligamen lutut (ACL), meniscus, dan kerusakan tulang rawan pada tempurung lutut.
Ia merekomendasikan agar setiap klub sepak bola di Indonesia memiliki tim dokter ahli yang mencakup spesialis gizi, fisik, dan kesehatan mental. Hal ini penting untuk memastikan kondisi pemain tetap optimal sebelum dan sesudah pertandingan.
Baca juga : Olivier Giroud Putuskan Pensiun dari Timnas Prancis
"Dokter tim memang ada untuk menangani cedera di lapangan, tetapi pemeriksaan lebih mendalam harus dilakukan oleh dokter ahli," jelasnya.
Sebagai mitra medis resmi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Eka Hospital telah menangani berbagai cedera umum pada pesepakbola, termasuk cedera tulang belakang, lutut, dan bahu.