JT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Selatan menyalurkan sejumlah sarana dan prasarana ke kelurahan-kelurahan rawan banjir sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana di wilayah tersebut. Langkah ini dilakukan melalui posko BPBD di kantor Wali Kota Jakarta Selatan.
“Kami mendistribusikan sarana dan prasarana melalui posko BPBD Wali Kota Jakarta Selatan,” ujar Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur, saat dihubungi pada Kamis.
Baca juga : Kanwil Kemenkumham DKI Bentuk Satgas Cegah ASN Lakukan Politik Praktis
Nur merinci sarana dan prasarana yang disalurkan meliputi dua perahu karet, empat perahu sekoci berbahan polyethylene (PE), serta 30 jaket penyelamat. Selain itu, BPBD Jakarta Selatan juga menyediakan 20 helm keselamatan, tiga pompa portabel, satu unit gergaji mesin, satu tenda pleton untuk pengungsi, dua tenda posko lapangan, lima kendaraan operasional roda dua, dan empat kendaraan roda empat.
“Sebagian besar perlengkapan sudah disalurkan ke kelurahan rawan bencana melalui BPBD DKI Jakarta,” tambah Nur.
Selama tahun 2024, BPBD Jakarta Selatan mencatat distribusi telah diberikan ke 14 kelurahan yang rentan banjir, antara lain Lebak Bulus, Srengseng Sawah, Tanjung Barat, Petogogan, Grogol Utara, Kuningan Barat, Pela Mampang, Duren Tiga, Rawajati, Cilandak Timur, Jati Padang, Pejaten Barat, Pejaten Timur, dan Kebayoran Lama.
Baca juga : Polisi Tangkap Tiga Remaja Bersenjata Tajam di Cilincing
Di setiap kelurahan rawan banjir, BPBD juga memastikan ketersediaan posko bencana yang dilengkapi sarana prasarana yang memadai untuk menghadapi potensi banjir.
Sebagai langkah mitigasi tambahan, BPBD Jakarta Selatan menjalankan program peningkatan kapasitas melalui edukasi simulasi bencana bagi aparat kelurahan dan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Keterlibatan kelurahan dalam program ini dianggap penting karena aparat setempat memiliki pemahaman lebih baik tentang kondisi dan potensi risiko di wilayahnya.