JT - Warga di Pantai Muaro Batang Kapas, Desa IV Koto Hilir, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengambil langkah preventif dengan menggunakan karung berisi pasir untuk melindungi rumah mereka dari gelombang laut yang tinggi.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan yang diterima di Jakarta pada Kamis menginformasikan bahwa warga telah menempatkan karung pasir di depan rumah mereka yang berada di tepi pantai guna menahan gelombang dan mengurangi potensi kerusakan yang lebih besar.
Baca juga : 740 Peserta Ikut Turnamen Badminton Pelajar dan Mahasiswa Se-Jabodetabek, Banten dan Jabar
Heppasan gelombang yang berlangsung pada Rabu (16/10) terjadi dua kali, yaitu di pagi dan sore hari, bersamaan dengan pasangnya air laut. Peristiwa ini juga terekam dalam video amatir yang beredar luas di media sosial.
BPBD Pesisir Selatan melaporkan bahwa akibat kejadian tersebut, dua rumah rusak dan sejumlah gudang penyimpan hasil laut milik nelayan terendam air.
Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau pengungsian, namun BPBD meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari petugas yang siaga di lokasi. Para nelayan juga dianjurkan untuk tidak melaut untuk sementara waktu.
Baca juga : Peparnas: Pesta Olahraga yang Memberikan Berkah Ekonomi untuk Solo
BPBD memprediksi bahwa gelombang tinggi ini berpotensi berlanjut setidaknya hingga dua hari ke depan, berdasarkan analisis prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin menjelaskan bahwa fenomena Hunter Moon, yang mencapai puncaknya pada 17 Oktober 2024, berpengaruh terhadap gelombang pasang surut air laut di Indonesia. Fenomena ini membuat bulan purnama terlihat lebih besar karena posisinya yang dekat dengan bumi.