"Perlu kita pikirkan ke depan itu ada teknologi dead body locator untuk memudahkan kami dalam menemukan korban jiwa yang sudah tidak selamat," ungkap Agus Haryono dalam keterangan di Jakarta pada Senin.
Baca juga : KPAI: Buku Sastra dalam Kurikulum Tidak Boleh Memuat Kekerasan
Agus menekankan pentingnya teknologi ini mengingat budaya kekeluargaan yang kuat di Indonesia, di mana BASARNAS sering kali diminta untuk menemukan tidak hanya korban yang masih hidup tetapi juga mereka yang sudah meninggal.
"Budaya kekeluargaan di masyarakat kita sangat erat, sehingga ketika terjadi kecelakaan atau bencana, kami dituntut untuk menemukan semua korban," jelasnya.
Dengan adanya teknologi ini, diharapkan BASARNAS dapat lebih efektif dalam memberikan bantuan kepada keluarga korban dengan cepat menemukan jasad di lokasi kejadian bencana alam.
Baca juga : BUMN Bentuk PMO untuk Percepat Program MBG di Daerah
Saat ini, BASARNAS sudah memiliki teknologi yang dapat mendeteksi korban yang masih hidup, namun Agus menyatakan bahwa teknologi untuk menemukan korban yang telah meninggal masih sangat dibutuhkan.
"Teknologi-teknologi seperti underwater rescue devices, kedirgantaraan untuk pertolongan, dan life detector merupakan kebutuhan yang wajib bagi kami," tambahnya.