JT - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan bahwa Indonesia berpotensi mencapai Net Zero Emission (NZE) atau emisi nol bersih beberapa tahun sebelum target tahun 2060 yang telah ditetapkan.
Dalam acara wisuda bersama dan puncak Youth Conservation Fest 2024 yang dipantau daring di Jakarta, Kamis, Siti Nurbaya menekankan bahwa puncak pembangunan Indonesia diperkirakan akan tercapai pada tahun 2030, berbeda dengan negara-negara maju yang telah mencapainya beberapa dekade sebelumnya.
Baca juga : Kemkomdigi Tutup Tiga Akun Media Sosial Terafiliasi Judi Online
"Jangan paksa Indonesia untuk net zero emission pada tahun 2050. Kita sudah hitung bahwa kita akan mencapai 2060 atau lebih awal, kemungkinan pada 2057 atau 2058," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa proyeksi ini didasarkan pada penghitungan fasilitas yang menggunakan batu bara, seperti pabrik dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PTLU), yang diperkirakan akan selesai perizinannya sekitar tahun 2057.
Menteri LHK menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan penghitungan dalam dokumen iklim kedua, atau Second Nationally Determined Contribution (NDC), yang menyatakan bahwa pada tahun 2060, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 103 persen. Dokumen ini akan diluncurkan menjelang Konferensi Iklim PBB ke-29 (COP29) yang akan berlangsung di Azerbaijan pada November 2024.
Baca juga : Kapolri: Jangan Beristirahat di Bahu Jalan Tol
"Artinya, 100 persennya berarti di bawah tahun 2060," kata Siti Nurbaya.
Dia juga menjelaskan bahwa komunitas internasional mengharapkan Indonesia untuk menjadi penggerak dalam mengontrol emisi secara global.