JT - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan membentuk satuan tugas (satgas) anti hoaks untuk memastikan penyebaran informasi yang akurat selama Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Satgas ini akan melibatkan perwakilan Kemenkominfo dan platform digital besar yang beroperasi di Indonesia, termasuk Meta Group (Instagram, Facebook, WhatsApp), Google (YouTube), X, TikTok, dan SnackVideo.
Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kemenkominfo, Prabunindya Revta Revolusi, menegaskan bahwa platform-platform ini diharapkan dapat aktif dalam mencegah hoaks seputar Pilkada. Mereka akan membuat tagging khusus untuk calon-calon yang terlibat dalam pemilihan.
Baca juga : Peningkatan Penumpang Udara Domestik Jelang Lebaran 2025, Dipicu Penurunan Harga Tiket
"Semua platform besar sudah berkomitmen untuk ikut, dan kami berharap komitmen ini bertahan hingga Pilkada selesai," ujarnya.
Saat ini, Kemenkominfo sedang mempersiapkan peluncuran satgas tersebut agar dapat segera membantu mengatasi hoaks terkait Pilkada 2024. Hingga kini, belum ada laporan mengenai peningkatan hoaks yang mengangkat isu Pilkada.
Selain itu, Kemenkominfo juga menggunakan media komunikasi publik lainnya, termasuk media arus utama dan media luar ruang, untuk menjaga situasi di masyarakat tetap positif menjelang Pilkada 2024. Petugas penyuluh informasi publik (PiP) akan dikerahkan untuk mendidik masyarakat yang tidak memiliki akses ke media tentang Pilkada.
Baca juga : Menteri PKP: Peta Jalan 3 Juta Rumah Andalkan KPR FLPP
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, sebelumnya mengungkapkan bahwa Kemenkominfo memiliki tiga isu utama yang akan dikampanyekan menjelang Pilkada: peningkatan partisipasi pemilih, antisipasi isu SARA dan menjaga netralitas di ruang digital, serta meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap demokrasi.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggunakan hak pilih dengan cerdas dan bijak serta menolak narasi yang berkaitan dengan isu SARA dan kebencian. Menjaga ruang digital agar tetap aman dan kondusif adalah tanggung jawab kita bersama,” imbuh Budi. * * *