JT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan menu makan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini masih dalam tahap uji coba.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa pertimbangan utama meliputi harga menu, rasa masakan, dan kesukaan anak-anak agar mereka dapat menghabiskan satu porsi makanan.
Baca juga : Pj Gubernur DKI Sebut Pentingnya Kerukunan Antar Umat
"Pertimbangan harga menu, rasa masakan, dan kesukaan tentu menjadi pertimbangan sehingga anak-anak menghabiskan satu porsi menu makanan," kata Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Eliawati menambahkan bahwa faktor lain yang diperhitungkan adalah kisaran harga per menu, termasuk biaya ongkos kirim, biaya masak, dan pengemasan. Terkait penggunaan susu ikan dalam menu MBG, Pemprov DKI Jakarta masih menunggu pedoman umum dari pemerintah pusat. Susu ikan sebelumnya menjadi topik perdebatan di antara para dokter karena dianggap dapat menggantikan susu sapi dalam program susu gratis yang dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya.
"Sambil menunggu pedoman umum dari Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG)," jelas Eliawati.
Baca juga : Imigrasi Jaksel buka layanan paspor di PIM 3 hingga akhir pekan
Selama masa uji coba, menu yang disajikan akan selalu berbeda dan didasarkan pada survei sederhana yang melibatkan siswa serta kandungan kalori makanan. Uji coba program MBG ini didanai oleh dana tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dari sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, termasuk Perumda Dharma Jaya, PAM Jaya, Bank DKI, dan PT Pembangunan Jaya Ancol.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menentukan sekolah-sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan uji coba, sementara Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) juga terlibat dalam pemilihan menu makanan untuk program ini. * * *