JT - Calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno (Bang Doel) menyepakati untuk tidak menggunakan politik identitas saat berkampanye.
"Jadi, kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi dan yang tidak kalah penting bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat Jakarta," kata Pramono, di Jakarta, Minggu.
Baca juga : LSI: 71% Masyarakat Percaya MK Memberikan Keputusan Adil dalam Sidang PHPU
Pramono tak menyebutkan alasan tak akan menggunakan politik identitas dan etnisitas. Namun, politik identitas merupakan kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu baik dari etnis, ras, suku, hingga agama.
Menurut dia, dampak dari politik identitas adalah dapat menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi. Pramono juga menyampaikan ingin berpolitik yang riang gembira demi mencapai tujuan untuk membahagiakan warga Jakarta.
"Politiknya harus politik riang gembira. Solid, persatuan, dan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat Jakarta, 'door to door', dari gang ke gang akan kami lakukan," kata dia.
Baca juga : Prabowo Tekankan Penegakan Hukum Dalam Debat Pilpres
Dia menuturkan sudah siap dengan berbagai hal terkait Pilkada Jakarta termasuk visi yakni menuju Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global yang berdaya saing untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Lies Hartono atau kerap disapa Cak Lontong mengatakan perlu cara-cara yang bahagia diperlukan guna mencapai tujuan membahagiakan warga Jakarta. Namun, dia tak merinci cara yang dimaksud.