JT - Pengamat Transportasi dari Universitas Indonesia Ellen Tangkudung menyebut bahwa ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) perlu jadi perhatian utama dalam proses peralihan ke kendaraan listrik bagi angkutan umum.
Hal itu ia ungkap dalam menanggapi imbauan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi agar angkutan perkotaan (angkot) beralih menggunakan kendaraan listrik baru-baru ini.
Baca juga : Mitsubishi Ungkap 7 fitur Xforce Dukung Perjalanan Mudik
“Sampai saat ini kendala ketersediaan SPKLU menjadi isu utama. Imbauan Menhub agar angkot dan bus umum beralih menggunakan kendaraan listrik, tentu harus diawali dengan perhitungan matang terkait ketersediaan SPKLU yang dapat diandalkan di berbagai lokasi,” kata dia.
Meski Jakarta telah memulai penggunaan bus Transjakarta berbasis listrik, Ellen mengatakan SPKLU masih menjadi tantangan signifikan yang harus dihadapi saat ini.
Dibandingkan kota lain, Jakarta sudah lebih siap dalam peralihan ke kendaraan listrik. Namun, rencana peralihan energi bagi angkot dan angkutan lainnya akan meningkatkan kebutuhan pasokan listrik.
Baca juga : Chery QQ Kembali Muncul, Hadirkan Desain Baru Setelah 10 Tahun Vakum
Ia menilai Perusahaan Listrik Negara (PLN) perlu segera meningkatkan kapasitasnya. Hal ini penting agar pasokan listrik untuk kendaraan listrik dapat terjaga dengan baik.
“Penggunaan kendaraan umum berbasis listrik saat ini sudah terjadi di Jakarta. Beroperasinya bus Transjakarta berbasis listrik dapat dipelajari untuk mengetahui keuntungan dan kesulitan penggunaan kendaraan listrik,” imbuh Ellen.