JT - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan gelombang COVID-19 yang sedang berlangsung di Korea Selatan diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar akhir Agustus setelah musim liburan musim panas.
KDCA mencatat Korea Selatan telah mengalami peningkatan tajam dalam jumlah kasus COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir dengan rawat inap karena infeksi virus tersebut di 220 institusi medis utama di seluruh negeri meningkat enam kali lipat dalam sebulan hingga mencapai 861 pada minggu pertama bulan Agustus.
Baca juga : Lebih dari 120 Jenazah Ditemukan Setelah Israel Tinggalkan Kamp Gaza
"Tren peningkatan ini dapat mencapai puncaknya sekitar akhir Agustus karena kontak antar manusia akan meningkat setelah liburan musim panas dan perubahan tersebut dapat memengaruhi tren infeksi," kata pejabat KDCA Hong Jeong-il dalam pernyataan, Selasa.
Hong menambahkan bahwa tidak cukupnya ventilasi saat menggunakan AC di musim panas juga menjadi penyebab utama lonjakan kasus COVID-19 di musim panas.
Dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran, KDCA telah memutuskan untuk memperluas tim respons virus guna meningkatkan pemantauan situasi di dalam dan luar negeri, analisis infeksi, serta pengelolaan perawatan dan pasokan medis lainnya.
Baca juga : Jumlah Penduduk Kenya yang Mengalami Kerawanan Pangan Turun Menjadi 1 Juta Jiwa
Pemerintah Korea Selatan juga akan membentuk badan konsultatif dengan para ahli untuk diskusi rutin tentang tren dan tindakan pencegahan. Pertemuan pertama dijadwalkan akan diadakan pada Rabu.
“Kami sempat mengalami kekurangan alat tes, tetapi kini kami telah mengamankan pasokan. Kami akan membeli perawatan COVID-19 tambahan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat," tambah Hong.