JT - Polisi Nigeria telah menahan 15 demonstran di Abuja yang memprotes kesulitan ekonomi di negara tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Business Day pada Sabtu. Menurut penyelenggara aksi, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran.
Pada awal Juli, serikat-serikat pekerja di Nigeria melakukan aksi mogok setelah menolak upah minimum yang ditawarkan oleh pemerintah federal sebesar 60.000 naira (sekitar Rp598.000) per bulan. Pemerintah kemudian setuju untuk menaikkan angka tersebut menjadi sekitar Rp695.000.
Baca juga : Tingkat Kelahiran Korsel Naik untuk Pertama Kalinya dalam 19 Bulan
Inspektur Jenderal Polisi Nigeria, Kayode Egbetokun, dan Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Taoreed Lagbaja, mengancam para demonstran sehingga ketegangan semakin meningkat, menurut laporan surat kabar tersebut.
Seorang demonstran mengatakan bahwa aksi tersebut benar-benar berlangsung damai dan peserta aksi mematuhi hukum, tetapi polisi tetap memutuskan untuk berkonfrontasi dengan mereka.
Surat kabar Nigeria Punch melaporkan bahwa pada Jumat, 17 orang telah tewas dalam kerusuhan-kerusuhan yang dipicu oleh aksi protes terhadap meningkatnya harga barang-barang. * * *
Baca juga : Dituduh Terlibat Makar, Presiden Korsel Klaim Tak Paham Alasan Dibalik Tuduhan