JT - Microsoft memperkirakan sebanyak 8,5 juta perangkat atau di bawah 1 persen dari total perangkat Windows di seluruh dunia terdampak gangguan IT global yang baru-baru ini terjadi.
Angka tersebut diumumkan Microsoft oleh wakil presiden keamanan perusahaan dan OS Microsoft David Weston dalam unggahan blog di situs perusahaan.
Baca juga : Google Perluas Akses Fitur Ringkasan AI di Pencarian ke Lebih dari 100 Negara
"Meskipun persentase (perangkat yang terdampak) kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan perusahaan yang menggunakan CrowdStrike menjalankan banyak layanan penting," tulis David, dikutip pada Senin.
David juga mengatakan meskipun gangguan IT ini bukan insiden yang disebabkan Microsoft, namun perusahaan teknologi itu bekerja sama dengan CrowdStrike untuk menangani permasalahan ini.
Pemulihan sistem berjalan lambat apabila setiap perangkat yang terpengaruh memerlukan perbaikan manual. Tetapi, Weston mengatakan Microsoft dan CrowdStrike telah mengembangkan solusi yang membantu infrastruktur Azure Microsoft untuk mempercepat pemulihan sistem.
Baca juga : Telkomsel Jadi Pelopor Adopsi Wi-Fi 7 di Indonesia
Selain itu, Microsoft juga menggaet Amazon Web Services dan Google Cloud Platform.
Diketahui, bisnis di seluruh dunia pada hari Jumat (19/7) melaporkan adanya gangguan IT, termasuk munculnya "layar biru kematian" pada komputer Windows mereka, dalam salah satu gangguan IT paling luas dalam beberapa tahun terakhir.