JT - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan salah satu langkah yang ditempuh pemerintah untuk mengoptimalkan pencapaian target prevalensi atau penurunan angka stunting adalah dengan menerapkan strategi pentahelix.
"Tetap ya, kita (pemerintah) menggunakan strategi pentahelix (dalam mengoptimalkan pencapaian target prevalensi stunting)," kata Muhadjir kepada wartawan usai meninjau pelaksanaan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu Angkasa, Kelurahan Birobuli Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Selatan, Jumat.
Baca juga : Polda Lampung Selidiki Kasus Penembakan Tiga Polisi di Way Kanan
Lebih lanjut, ia menjelaskan melalui penerapan strategi pentahelix atau multipihak itu, pencapaian target penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024 akan melibatkan kolaborasi beragam pihak, mulai dari pemerintah hingga organisasi kemasyarakatan.
"Jadi, melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta, pengusaha. Kemudian, dunia industri, perguruan tinggi, dan organisasi kemasyarakatan, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama," ujar Muhadjir yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting itu.
Sejauh ini, Muhadjir menilai upaya penurunan angka stunting di tanah air telah berjalan dengan baik karena keberadaan sejumlah program yang baik pula. Ia mencontohkan salah satu program penurunan angka stunting yang patut diapresiasi adalah Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting.
Baca juga : 15 Rangkaian KA Lintas Utara Melintas ke Selatan Karena Banjir Semarang
"Jadi program ini kalau ada keluarga yang anaknya mengalami gizi buruk atau bahkan stunting, itu kemudian oleh pemerintah daerah dirujuk kepada orang yang mau mengampu, membantu, terutama dari sisi penambahan gizi, makanan tambahan untuk anak," jelas dia.
Sebelumnya pada Kamis (13/6) di Istana Negara, Muhadjir telah menyampaikan bahwa Pemerintah siap merevisi target prevalensi atau penurunan angka stunting pada tahun 2025 jika target prevalensi sebesar 14 persen tidak tercapai pada 2024.