JT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa upaya rehabilitasi dampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, patut menjadi percontohan nasional.
Kepala BNPB Suharyanto, dalam keterangan pers di Jakarta pada Rabu, mengatakan bahwa rehabilitasi terhadap fasilitas sosial dan umum yang terdampak bencana berhasil diselesaikan dengan cepat.
Baca juga : Erick Thohir Ungkap Kenaikan Aset BUMN hingga Rp10.402 Triliun
Rehabilitasi termasuk pembangunan hunian tetap (huntap) sebanyak 1.951 unit di lahan seluas 81,55 hektare bagi warga yang rumahnya rusak akibat erupsi. Pembangunan ini diselesaikan dalam waktu sekitar empat bulan setelah erupsi Gunung Semeru pada Desember 2021.
Pembangunan huntap di Desa Sumbermakmur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, bahkan masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) karena penyelesaiannya yang tercepat.
"Tentu ini menjadi hal baik yang bisa dicontoh untuk daerah lain dalam gerak cepat rehabilitasi pascabencana dan kolaborasi lintas sektornya," kata Suharyanto.
Baca juga : Kejagung Sita Rp565 Miliar dalam Kasus Dugaan Korupsi Importasi Gula
Ia mengapresiasi kolaborasi dari pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah di Jawa Timur sehingga kondisi sosial dan ekonomi para korban bencana membaik.
Menurut Suharyanto, ribuan korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang kini lebih aman setelah direlokasi dan berhasil mengembangkan usaha hewan ternak sebagai sumber perekonomian keluarga.