JT - Badan keamanan Iran menahan seseorang yang diduga merupakan mata-mata Israel di provinsi barat laut Ardabil, demikian menurut pemerintah setempat.
Jaksa Umum Ardabil Jalal Afaghi pada Rabu (5/6) mengatakan bahwa tersangka dicari kementerian intelijen Iran dan bekerja untuk badan intelijen Israel Mossad.
Baca juga : Lebih dari 90.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus
Dia mengatakan tersangka berasal dari salah satu provinsi di selatan Iran dan telah melakukan perjalanan ke banyak provinsi untuk menghindari pengawasan.
Afaghi mengatakan tersangka pada akhirnya berencana meninggalkan Iran namun tertangkap dalam penyerbuan di provinsi perbatasan.
Menurut pejabat Iran, tersangka tersebut melakukan kontak dengan pejabat tingkat tinggi Mossad melalui jaringan media sosial dan mengumpulkan informasi untuk mereka.
Baca juga : Pernikahan di Korea Selatan Turun 40 Persen dalam 10 Tahun Terakhir
Pengumuman penangkapan tersebut disampaikan beberapa jam setelah komandan tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Jenderal Hossein Salami, bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan seorang penasihat militer di Suriah.
Salami pada Rabu mengatakan bahwa Israel "akan membayar atas darah yang tumpah." dari pejuang IRGC Saeid Abyar, yang tewas dalam serangan udara di barat laut Suriah, dekat Aleppo, pada Senin. Iran menuduh Israel melakukan serangan tersebut.