JT - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) pada Rabu menyatakan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina di Jalur Gaza terancam maut dan kelaparan pada pertengahan Juli apabila situasi kemanusiaan tak kunjung membaik.
Dalam laporan yang berjudul "Laporan Titik Rawan Kelaparan: Bencana kelaparan membayangi Gaza dan risiko kelaparan masih ada di Sudan, Haiti, Mali, dan Sudan Selatan" tersebut, FAO menyoroti dampak buruk sejumlah konflik terhadap kondisi kemanusiaan, termasuk di Palestina.
Baca juga : Evakuasi 80.000 Warga di Sichuan, China Akibat Banjir Bandang
"Konflik yang terjadi di Palestina diperkirakan akan semakin memperburuk kelaparan akut yang sudah parah, terlebih dengan kelaparan dan kematian yang terjadi, begitu pula dengan jumlah korban tewas yang meningkat, kehancuran yang luas, dan terusirnya hampir seluruh populasi Jalur Gaza," demikian menurut FAO, mengutip laporan tersebut.
Laporan tersebut menyatakan pada pertengahan Maret 2024, bencana kelaparan diperkirakan terjadi di dua daerah di Gaza utara pada akhir Mei jika peperangan tidak berhenti, bantuan kemanusiaan tidak terjamin, dan layanan masyarakat yang penting di sana tidak pulih.
"Lebih dari satu juta orang - setengah populasi Gaza - terancam kematian dan kelaparan pada pertengahan Juli," ucap laporan itu.
Baca juga : China Tidak Berniat Terlibat dalam Perang Dingin atau Panas
Selain menyoroti potensi bencana kemanusiaan di Jalur Gaza, laporan tersebut juga memperingatkan kemungkinan meluasnya dampak konflik hingga lingkup kawasan, yang dapat memperburuk kondisi keamanan pangan di Lebanon dan Suriah.
Agresi Israel ke Jalur Gaza yang terus berlanjut sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 36.500 warga sipil, yang sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 83.000 jiwa.