JT - Kementerian Agama (Kemenag) RI mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat, dengan memanfaatkan momen Rashdul Qiblah atau Istiwa' A'zham, ketika posisi matahari tepat di atas Kabah, yang berlangsung pada Senin, 27 Mei 2024.
"Di saat Istiwa' A'zham, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa meluruskan arah kiblatnya sendiri," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag RI Adib dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Kejar Target Pajak 2025, Kemenkeu Alokasikan Rp549,39 Miliar
Adib menjelaskan hal tersebut memungkinkan masyarakat untuk meluruskan arah kiblat, karena pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.
Peristiwa astronomi ini, ungkap dia, terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada tanggal 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Kabah.
Menurut Adib, Hari Sejuta Kiblat ini bukan untuk mengubah arah kiblat, terutama bagi masjid yang sudah diukur sebelumnya.
Baca juga : IDI: Dari Total 226 Ribu Dokter, 160 Ribu Masih Berada di Wilayah WIB
Namun, acara ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa masyarakat dapat mengukur arah kiblat dengan mudah pada tanggal tersebut.
"Momen istiwa’ a‘zham ini bersifat konfirmatif sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika belum benar atau ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat," ujar Adib.