JT - Mayoritas warga yang ikut program mudik gratis Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengapresiasi kebijakan tersebut karena ongkos untuk pulang ke kampung halaman bisa lebih irit sehingga sisanya bisa untuk keperluan lain.
"Saya berangkat sama istri dan satu anak. Program ini menurut saya asyik, artinya kita bisa simpan uang, yang seharusnya dipakai beli tiket jadi bisa buat yang lain misalnya buat bagi-bagi ke keponakan," kata salah seorang peserta mudik gratis Pemprov DKI Jakarta, Ridwansyah (40) di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Pedagang Pasar Ciracas Tuntut Pengembalian Uang Koperasi
Ridwansyah yang menjadi peserta mudik gratis tujuan Malang berharap Pemprov DKI Jakarta bisa secara rutin menggelar program mudik gratis setiap tahun.
Selain itu, peserta mudik gratis asal Kembangan, Jakarta Barat bernama Lena mengaku sudah datang ke Monas sejak pukul 05.00 WIB. Dia mengaku ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti program mudik gratis dari Pemprov DKI Jakarta.
"Ini mau mudik ke Malang berempat sama keluarga. Kalau yang dari pemprov ini baru pertama kali. Sebelumnya pernah mudik gratis tapi dari yang lain," ujar Lena.
Baca juga : Flona 2024: Jakarta Hadirkan Nuansa Baru
Lena mengaku dirinya sempat merasa kesulitan saat proses pendaftaran mudik gratis. Dia baru berhasil mendaftar setelah tiga hari mencoba pendaftaran, sedangkan selama proses verifikasi tidak ada kendala.
Sedangkan Rihwinarti (40), peserta mudik gratis tujuan Semarang mengaku bersyukur karena dirinya masih mendapatkan kesempatan mengikuti program ini setelah gagal di pendaftaran gelombang pertama. Rihwinarti baru berhasil daftar di gelombang kedua pendaftaran karena adanya kuota sisa.