JT - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menjelaskan bahwa perusahaan sedang mempersiapkan kantor cabang di Jeddah, Arab Saudi, sambil menunggu izin operasional dari otoritas keuangan setempat.
“Kantor di Jeddah sedang direnovasi. Izinnya belum keluar, tapi kantor sudah dibuat. Insya Allah bisa, karena kami datang dengan niat baik, dan BSI adalah bank yang cukup terkenal, sehingga kami harap akan diberikan izin,” kata Hery Gunardi di Jakarta, Selasa malam (19/3).
Baca juga : Dorong Produksi Susu Berkualitas, Mentan Permudah Impor Sapi Perah
Selain di Jeddah, BSI juga berencana membuka dua kantor cabang lain di negara Timur Tengah setelah mendapatkan izin dari Saudi Central Bank, otoritas keuangan di Arab Saudi.
Kedua cabang tersebut direncanakan berlokasi di Mekah dan Madinah, mengingat Indonesia memiliki jumlah jemaah haji dan umrah terbanyak setiap tahun.
Hery mengungkapkan bahwa BSI menangani ekosistem haji dan umrah dengan market share sebesar 85 persen. Oleh karena itu, pembukaan cabang di Arab Saudi dianggap strategis.
Baca juga : Pertamina: Minyak Jelantah Memiliki Potensi untuk Diolah Jadi Avtur
Pemerintah Indonesia mendukung penuh pengurusan izin pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi melalui pendekatan government-to-government (G2G), dengan dukungan dari OJK, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian BUMN.
Selain memberikan layanan keuangan bagi jemaah haji dan umrah, pembukaan kantor cabang BSI di Arab Saudi juga bertujuan untuk mendukung penggunaan QRIS di negara tersebut.